Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah - Makalah-makalah
Jumlah Item: 640
- Halaman Utama
- Tampilan Bahasa : Indonesia
- Tokoh Dan Figur
- Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
- Makalah-makalah
- Semua Bahasa
- Semua Bahasa
- Afri
- Albania
- Amharia
- Arab
- Armenia
- Assam
- Bangladesh
- Belanda
- Bosnia
- Ceko
- Cina
- Fulah
- Gujarati
- Hausa
- Hongaria
- India
- Indonesia
- Inggris
- Itali
- Jepang
- Jerman
- Kanada
- Kargistan
- Kazakh
- Kenyaruwanda
- Korea
- Kurdi
- Lituania
- Luganda
- Malabar
- Maldivia
- Moro
- Nepal
- Oromo
- Persia (Dari)
- Portugis
- Postho
- Prancis
- Romawi
- Rusia
- Sanju
- Sawahili
- Serbia
- Sinhaliyah
- Somalia
- Spanyol
- Tagalog
- Tajik
- Tamil
- Telugu
- Thailand
- Tigri
- Turki
- Turkumanistan
- Ughuria
- Ukraina
- Urdu
- Usbek
- Vietnam
- Wolof
- Yunani
- Yurba
- cherkes
- Indonesia Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Ada beberapa hal yang bisa disimpulkan dari ayat di atas, yaitu: 1. Sepantasnyalah seorang yang bekerja diberikan kabar gembira tentang balsan pahala yang akan didapatakannya, guna mendorong stamina nya untuk selalu bermal. 2. Surga tidak diberikan kecuali bagi orang yang beriman dan beramal shaleh. 3. Di dalam surga itu ada sungai-sungai dan buah-buahan yang berbeda dengan realita di dunia. 4. Di dalam surga terdapat istri-istri yang suci yang bisa dinikmati oleh manusia dan bersenang-senang dengannya. 5. Penghuni surga kekal.
- Indonesia Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Ibnu Katsir berpendapat bahwa shadaqatut Thaththwwu’ lebih baik disembunyikan dari pada dikerjakan secara terang-terangan. sebab dia lebih jauh dari riya’, kecuali jika ada kemaslahatan yang lebih kuat, seperti adanya orang lain yang mengikuti perbuatannya, maka dia lebih baik dilihat dari sisi ini, jika tidak maka yang lebih baik adalah merahasiakannya. Al-Iz bin Abdussalam berkata, bahwa ibadah ada yang disirkan dan ada yang di kerjakan secara terang-terangan. Namun secara umum ibadah thaththwwu’ lebih baik dikerjakan secara rahasia. Ada beberapa keutamaan mengerjakan shadaqah secara rahasia: yaitu, Memadamkan amarah Allah, 2-Akan mendapat naungan dari Allah pada hari kiamat. Dan termasuk petunjuk salaf adalah merahasiakan amal ibadah.
- Indonesia Penulis : Abdullah Muhammad Al-Sadhan Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Berisi tentang amalan-amalan yang disunnahkan untuk menjaga diri dari bahaya, penyakit ’ain dan sihir, tanda-tandanya dan cara pengobatannya.
- Indonesia Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Ali bin Abi Tholib bin Abdul Mutthalib, AL-Qurasy al-hasymi, selaku anak paman Rasulullah saw dan besan beliau saw. Dia salah seorang shahabat dan tokoh terkamuka umat Islam, dilahirkan pada tahun ke dua puluh sebelum kenabian. Dia ikut serta dalam semua peperangan kecuali perang tabuk, dia seorang kesatria pemberani dan diberikan kabar gembira oleh Nabi saw bahwa dia akan masuk surga. Para sejarawan berpendapat bahwa kulit beliau berwarna hitam manis, berjenggot tebal, lelaki kekar, perut besar, berwajah tampan, agak pendek dan kunyahnya adalah Abu Al-Hasan atau Abu Turob. Dia mati terbunuh di tangan seorang khawarij bernama Ibnu Muljim.
- Indonesia Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Meminta-minta adalah sifat tercela yang dilarang oleh syari’at. Dan dia dibolehkan hanya dalam kondisi darurat saja, seperti keadaan tiga orang di bawah ini: Orang yang menanggung tanggungan hutang, dan seorang lelaki yang ditimpa musibah pada hartanya, dan seorang yag ditimpa kemiskinan setelah kaya. Orang yang melakukan perbuatan ini sebagai profesi untuk menumpuk kekayaan maka sungguh dia telah menumpuk dan meminta jahannam. Meminta-minta membuka pintu kemiskinan. Dan tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah.
- Indonesia Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Allah menggantungkan kemenangan orang-orang yang shalat dengan kekhusyu’an mereka dalam menjalankan ibadah shalat. Makna khusyu’ adalah ketundukan, kelembutan dan ketenangan hati. Di antara kiat-kiat agar seseorang khusyu’ dalam shalatnya adalah: Pertama: Sesorang muslim harus menghadirkan keagungan Allah swt pada saat shalatnya. Kedua: Seorang muslim harus melihat ke arah tempat sujudnya dan tidak menoleh kea rah manapun saat shalatnya. Ketiga: Mentadabburi Al-Qur’an dan zikir-zikir yang dibacanya saat shalat. Keempat: Mengingat kematian saat shalat. Kelima: mempersiapkan diri untuk shalat. Keenam: Berusaha mengarahkan jiwa agar dia bisa khusyu’ dalam sholat. Ketujuh: Menghadirkan di dalam jiwa pahala yang akan didapatkan oleh orang yang khusyu’ di dalam shalat.
- Indonesia Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Shalat adalah tiang agama dan rukun Islam yang kedua, dia adalah ibadah yang pertama kali akan dipertanggung jawabkan oleh seorang hamba di hadapan Allah pada hari kiamat. Oleh karenanya shalat ini wajib dikerjakan sesuai dengan car yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw. Terdapat beberapa kesalahan yang sering terjadi di dalam menjalankan shalat, di antaranya: 1- Tidak menegakkan tulang punggung pada saat ruku’ atau sujud 2- tidak melakukan thuma’ninah di dalam shalat. 3- mendahului imam. 4-Bangkit untuk menyempurnakan rekaat yang tertinggal setelah imam menyelesaikan salam yang pertama. 5-Shalat dengan pakaian yang isbal.
- Indonesia Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Perkara-perkara yang bisa membatalkan amal adalah: Syirik, Riya, dia dibagi menjadi dua macam: Bermaksud selain Allah dalam beramal, dia menghapuskan semua amal. Dan syirik datang ketika sedang beramal, dia termasuk syirik kecil. Di antara yang membatalkan amal menyebut-nyebut kebaikan dan menyakiti hati penerima. Selain itu, meninggalkan shalat asar, dan bersumpah atas nama Allah swt.
- Indonesia Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Di antara anugrah Allah kepada hambaNya adalah merasakan kelezatan dalam beribdah, maksudnya adalah apa yang dirasakan oleh seorang muslim dari ketenangan jiwa dan kebahagian kalbu, lapang dada dalam menjalankan beribadah, dan kelezatan yang dirasakan oleh seorang hamba akan berbeda-beda tergantung pada kekuatan dan kelemahan iman seseorang. Oleh karenanya harus bagi seorang muslim untuk berusaha meraih kelezatan dalam beribadah. Di antara kiat untuk meraih kelezatan dalam beriabdah adalah: 1-Berusaha semaksimal mungkin untuk tetap barada dalam ketaatan kepada Allah. 2-Menjauhi dosa-dosa baik yang kecil atau yang besar. 3-Meninggalkan makan, minum dan berbicara serta pandangan yang tidak berguna. 4-Menyadari bahwa ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba adalah wujud ketaatannya kepada Allah. 5- Menyadari bahwa semua ibadah tidak akan pernah sia-sia.
- Indonesia Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Sesungguhnya semua amal sangat tergantung dengan amal terakhir. Dirahasiakannya akhir akhir amal seseorang memiliki hikmat yang sangat tinggi, sebab seandainya manusia mengetahui akhir amalanya maka jika dia termasuk orang yang selamat maka dia akan menjadi sombong dan malas berbuat, dan jika dia termasuk orang yang binasa maka dia akan bertambah sombong; maka perkara tersebut dirahasiakan agar manusia tetap hidup antara takut dan harap. Para ulama telah menyebutkan beberapa amalan yang bisa mengakibatkan terjadinya su’ul khatimah: 1-Menunda bertaubat, terus tenggelam dalam kemaksiatan, meremehkan pelaksanaan kewajiban. 2- Senang bermaksiat.
- Indonesia Penulis : Abdullah bin Abdul Aziz Ahmad Al-Tuwaijri Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Kesedihan dan ratapan di hari Asyuro dengan menjerit-jerit, menangis, tidak berdandan, tidak makan daging, tidak mengadakan perayaan dan pesta, tidak berakad nikah, istri tidak boleh berhubungan dengan suami, memperbanyak memukul wajah dan dada, mencabik pakaian dll semunya menjadi pemandangan di sebagian negara yang warganya mengaku muslim. Dan pada saat yang sama, sebagian lagi menjadikan hari Asyuro sebagai moment kebahagiaan dan kegembiraan; mereka bercelak, mengecat (mencutek) kuku, melebihkan uang belanja keluarga, memasak masakan diluar kebiasaan dll. Sejauhmanakah kebenaran amalan-amalan tersebut, jawabannya akan dijelaskan dalam risalah singkat ini ….
- Indonesia Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Makalah yang menjelaskan tentang pentingnya bergaul dan berteman dengan oreng-orang yang shalih serta bersabar dalam hal tersebut, sebagaimana kita juga diperintahkan untuk selalu mengingat dan berzikir kepada Allah disetiap keadaan ….
- Indonesia Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Begadang adalah kebiasaan yang buruk, sehingga diriwayatkan bahwa Nabi saw membencinya. Bahaya begadang sangat jelas di antaranya: 1- Dia bisa mengakibatkan keterlambatan menjalankan shalat fajar 2- Bisa mengakibatkan seseorang tertidur dari qiyamullail. 3- Menyia-nyiakan waktu pada perkara yang tidak ada manfaatnya. Kecuali bagi mereka yang disebutkan apa yang dikatakan oleh Aisyah ra bawah ini. Aisyah ra berkata: Tidak boleh begadang kecuali untuk tiga hal: Orang yang sholat, pengantin atau musafir.
- Indonesia Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Rizki dan ajal termasuk perkara yang telah ditentukan oleh Allah, dia tidak bertambah karena usaha yang berlebuhan dan tidak terkurangi oleh kebencian orang yang membenci. Dan jibril telah mewahyukan kepada Nabi Muhamad saw bahwa seorang pribadi tidak akan mati sehingga dia menyempurkan rizkinya sendiri. Begitu pula dengan ajal, semuanya telah ditentukan oleh Allah.
- Indonesia Penulis : Muhammad Khairuddin Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Hasan al-Bashri berkata, “Wahai Bani Adam (manusia), sesungguhnya anda hanyalah “kumpulan hari-hari”, maka jika hari telah berlalu berarti telah berlalu sebagian dirimu.” Shallallahu ’Alaihi wa sallam) berkata: "Tidak ada yang lebih aku sesali, kecuali bila matahari telah terbenam maka berkuranglah masa ajalku, namun tidak bertambah sedikitpun amalanku."
- Indonesia Penulis : Abdullah Muhammad Al-Thayyar Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Tabel yang Berisi tentang pelanggaran-pelanggaran agama yang kadang dilakukan oleh seorang muslim disertai denan denda-denda yang harus dibayarkan karena melakukan pelanggaran tersebut.
- Indonesia Penulis : Sa’id bin Ali Al Qahthani Terjemah : Mohammad Iqbal Ghozali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Makalah ini menjelaskan tentang adab-adab yang harus diketahui oleh orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah agar ia bisa mendapatkan haji yang mabrur dan umrah yang diterima. Adab-adab tersebut sangat banyak, ada yang wajib dan ada yang sunnah, dan makalah ini menjelaskan sebagian darinya.
- Indonesia Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Penulis menyebutkan beberapa ayat yang menjelaskan tentang balasan yang didapatkan oleh orang yang mengikuti petunjuk Allah dan orang yang berplaing darinya. Adpaun orng yang mengikuti petunjuk Allah maka dia akan mendapatkan penghidupan yang baik , ketenangan dan kemakmuran di dunia akherat. Semantara orang yang berpaling dari mengingat Allah akan mendapatkan sebaliknya di dunia dan akan dibangkitakan dalam keadaan buta, tuli dan bisu pada hari kiamat kelak.
- Indonesia Penulis : Sa’id bin Ali Al Qahthani Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Berisi tentang pahala yang dijanjikan oleh Allah untuk muadzin dan imam berdasarkan dalil-dalil dari kitab dan sunnah, disertai pengertian imam dan imamah dari berbagai sudut pandang.
- Indonesia Penulis : Departemen Ilmiyah Darul Wathan Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Risalah yang berisi tentang perkara-perkara yang boleh dan terlarang dalam penyelenggaraan jenazah, keutamaan mengiringi jenazah serta penyimpangan dan kekeliruan yang banyak terjadi di tengah masyarakat.