- Al-Qur`ān Al-Karīm
- As-Sunnah
- Akidah
- Tauhid dan Jenis-jenisnya
- Ibadah
- Islam
- Iman
- Permasalahan Iman
- Ihsan
- Kufur
- Kemunafikan
- Syirik
- Bid'ah
- Sahabat Dan Ahlul Bait
- Tawassul
- Kewalian Dan Karamah Para Wali
- Jin
- Loyal Dan Antipati
- Ahlus Sunnah Wal Jamaah
- Sekte dan Agama
- Sekte-sekte
- Sekte-sekte yang berafiliasi ke Islam
- Mazhab Pemikiran Kontemporer
- Fikih
- Ibadah
- Muamalah
- Sumpah Dan Nazar
- Keluarga
- Kedokteran Dan Pengobatan Serta Ruqyah Yang Syar'i
- Makanan dan Minuman
- Kriminal
- Pengadilan
- Jihad
- Fikih Kontemporer
- Fikh Minoritas
- Politik Syariat
- Mazhab-mazhab Fikih
- Fatwa
- Usul Fikih
- Kitab Fikih
- Amalan Utama
- Bahasa Arab
- Indonesia Penceramah : Dadai Hidayat. Lc
Tentang bagaimana mayit bisa mendapatkan manfaat dari orang yang masih hidup
- Indonesia Pengarang, Penulis : Muhammad Nashiruddin Al-Albani Pengarang, Penulis : Eko Haryanto Abu Ziyad Pengarang, Penulis : Abu Umamah Arif Hidayatullah Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Buku yang menjelaskan sebuah permasalahan yang sangat krusial sekali, yaitu fenomena yang terjadi pada umat ini dari zaman dahulu hingga sekarang, adalah orang yang menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah, tempat untuk mencari berkah, bernadzar, berkurban dan berbagai kesyirikan lainnya, penulis adalah seorang ahli hadits abad ini, sehingga risalah ini tidak perlu diragukan lagi tentang keilmiahannya, dengan gaya penulisan menggunakan metode ahli hadits, menambah bobot isi buku ini, yang layak untuk di baca oleh setiap orang yang ingin mencari kebenaran.
- Indonesia Mufti : Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Mufti : Eko Haryanto Abu Ziyad Mufti : Mohammad Iqbal Ghozali Terjemah : Mohammad Iqbal Ghozali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Pertanyaan yang dijawab oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah yang berbunyi: Apakah hukumnya orang yang ziarah kubur, kemudian membaca surah al-Fatihah, terutama kepada kubur para wali –sebagaimana yang mereka namakan di sebagian negara arab? Sekalipun sebagian mereka berkata: Saya tidak ingin berbuat syirik akan tetapi bila saya tidak ziarah, wali ini datang kepada saya di dalam tidur dan berkata kepada saya: Kenapa engkau tidak ziarah kepadaku? Apakah hukumnya, semoga Allah Shubhanahu wa ta’alla memberi balasan kebaikan kepadamu?
- Indonesia Penulis : Eko Haryanto Abu Ziyad Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Hadits ini menjelaskan tentang kesetiaan amal dalam menyertai manusia baik pada saat di dunia, di dalam kubur, dibangkitan di padang mahsyar, di shirat, di surga atau neraka. Sementara harta dan keluarga hanya mengantar sampai di kubur semata.
- Indonesia Penceramah : Muhammad Umar As-Sewed Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
enjelaskan tentang haramnya mengagungkan kuburan dan menjadikannya sebagai masjid dan tempat ibadah, karena hal itu bisa menjerumuskan seseorang kepada kesyirikan, sebagaimana yang terjadi pada umat nabi Nuh as. Karena sebab kesyirikan mereka adalah karena ghuluw (berlebih-lebihan) dalam mengagungkan orang-orang shalih, juga menjelaskan tentang diharamkannya membangun dan meninggikan kubur serta meneranginya dengan lampu dengan tujuan untuk mengagungkannya.
- Indonesia Penceramah : Yazid Abdul Qadir Jawas Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
Menjelaskan bahwa ziyarah kubur ada 3 macam: - Disyari’atkan: yaitu ziyarah yang bertujuan untuk mengingat kematian dan mendoakan mayit serta mengucapkan salam kepadanya. - Bid’ah: yaitu jika bertujuan untuk beribadah kepada Allah disampingnya dengan keyakinan bahwa ibadah disana lebih utama dan afdal. - Syirik: yaitu jika ia meminta-minta kepada penghuni kubur dan beribadah kepadanya seperti tawaf, menyembelih dan nazar untuknya.
- Indonesia Pengarang, Penulis : Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
HUKUM-HUKUM FIKIH TERKAIT BERSUCI, SALAT, DAN JENAZAH
- Indonesia Pengarang, Penulis : Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Buku ini berisi tujuh puluh Tanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan jenazah, baik tentang bagaimana mengurus jenazah, dari mendampingi orang yang sakaratul maut hingga menguburkannya. Juga pertanyaan seputar kebiasaan kaum muslimin dalam menghadapi jenazah seperti membacakan surat Yasin dan sebagainya.
- Indonesia Pengarang, Penulis : Sekelompok Ulama Pengarang, Penulis : Abdullah Bin Jarullah Bin Ibrahim Al Jarullah Terjemah : Abdullah Haidar Editor : Fir’adi Nashruddin Abu Ja’far
Buku ini menjelaskan tentang tata cara mengurus jenazah mulai dari memandikan, menyalati, sampai menburkannya. Juga diterangkan tentang keutamaan ikut serta dalam mengurus jenazah. Selain itu terdapat fatwa-fatwa para ulama seputar masalah yang berkaitan dengan jenazah seperti membacakan al-Qur’an atau surat Yaasin untuk orang mati.
- Indonesia Mufti : Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Terjemah : Mohammad Iqbal Ghozali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Pertanyaan yang dijawab oleh para ulama Lajnah Daimah dan Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin –rahimahullah- yang berbunyi: 1. “Bagaimana cara memandikan jenazah? Apakah nasehat Syaikh kepada para penuntut ilmu dalam hal itu dan yang mau memandikan jenazah?. 2.Kami mengharapkan penjelasan dengan menulis apa-apa yang harus dan yang wajib pada seorang muslim saat mengubur dan menyiapkan, juga menuliskan apa-apa yang sunnah dalam bab ini.”.
- Indonesia Penulis : Majid bin Su’ud Alu ’Ausyan Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Tulisan ini menyebutkan tentang adab-adab menyelenggarakan jenazah dan ta’ziah, dan beberapa larangan yang berkaitan.
- Indonesia Desainer : Syaikh Haitsam Bin Muhammad Jamil Sarhan
PENYELENGGARAAN JENAZAH, SHALAT DAN MENGUBURKANNYA
- Indonesia
- Indonesia
- Indonesia Penceramah : Dadai Hidayat. Lc Editor : Mohammad Syaifandi
hal-hal yang bermanfaat bagi seseorang dari orang yang masih hidup setelah ia tiada
- Indonesia Penceramah : Mohammad Syaifandi Editor : Dadai Hidayat. Lc Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Tiga perkara amal yang mengalir saat manusia sudah tiada
- Indonesia Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Kematian adalah sebuah kepastian, setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mendatangi pintu kematian, akan tetapi, tiap orang akan mengalami kematiannya berbeda-beda selaras dengan amalannya. Maka dalam risalah ini digambarkan beberapa contoh orang yang sedang sakaratul maut sehingg mampu memompa semangat kita untuk terus beramal sholeh…..
- Indonesia Terjemah : Shalahuddin Daeng Nyala Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
-Video dokumentasi yang menjelaskan tentang bukit uhud sebagai lokasi perang uhud dan terdapat areal pemakaman para syuhada uhud yang salah satunya adalah Hamzah bin Abdul Muthalib paman Rasulullah yang gugur pada peperangan tersebut…..
- Indonesia Mufti : Lembaga Dialog Ilmiah dan Ifta dan dakwah dan penerangan Terjemah : Mohammad Iqbal Ghozali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Pertanyaan yang dijawab oleh para ulama Lajnah Daimah yang berbunyi: “Bolehkah berdiri sesaat disertai diam untuk menghormati para pahlawan (mengheningkan cipta), di mana saat dimulai acara tertentu, orang-orang berdiri sesaat di sertai diam, sebagai ungkapan rasa duka cita atau menghormati arwah para pahlawan?”.
- Indonesia Mufti : Lembaga Dialog Ilmiah dan Ifta dan dakwah dan penerangan Terjemah : Mohammad Iqbal Ghozali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad Penerbit : Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Pertanyaan yang dijawab oleh para ulama Lajnah Daimah yang berbunyi: ” Di sebagian masyarakat – wahai Syaikh- ada tradisi, yaitu saat ada yang meninggal dunia, maka keluarga mayit mendirikan kemah besar dan menerima ta’ziyah padanya dan sebagian yang lain menyiapkan sarapan pagi dan makan siang sepanjang hari, mereka duduk untuk menyantap sarapan pagi dan makan siang bersama keluarga mayit, banyak senda gurau dan tawa di antara mereka, seolah-olah mereka datang untuk bergembira, bukan ta’ziyah.. apakah hukumnya? Kami mengharapkan pengarahan dan nasehat dalam hal itu dan kami haturkan terima kasih atas hal itu.”.