Keutamaan Akhlak

Tulisan ini berisi tentang anjuran untuk menutupi aib orang yang tidak berkaitan dengan kelayakan dalam memegang amanah.

Menyebutkan bahwa pemimpin mengikuti salafus shalih dalam kebaikan dan menjadi panutan generasi sesudahnya, dan ’Ibadurrahman selalu berusaha agar menjadi pemimpin orang-orang yang bertaqwa. Di samping itu, seorang pemimpin harus siap menghadapi cobaan. Juga menyebutkan gambaran seorang pemimpin yang menjadi panutan yang baik.

Rasulullah sangat menekankan pentingnya menghormati orang lain, terutama para para ulama, penuntut ilmu, dan generasi terdahulu dalam kebaikan. Juga ditekankan menghormati siapapun yang telah berbuat baik kepada kita dan setiap mukmin berhak untuk mendapatkan penghormatan.

Persoalan agama tidak tegak kecuali dengan keberanian. Tidak mungkin berpegang kepada orang-orang yang mengurus kepentingan pribagi dan orang-orang munafik. Sikap Penakut adalah seburuk-buruk sifat laki-laki. Nabi adalah manusia paling baik, paling berani, dan paling pemurah.

Sifat haya (malu) adalah akhlak yang mendorong untuk meninggalkan perbuatan buruk dan bukan termasuk haya tidak mau belajar atau menuntut hak. Haya merupakan benteng dari terjerumus dalam perbuatan maksiat, dan gambaran haya tertinggi adalah beradab bersama terhadap Allah dan haya` adalah wasiat kenabian yang pertama.

Tulisan ini berusaha untuk memberikan argumentasi singkat yang memuaskan akan keharusan untuk kembali menghadirkan mutiara dari perbendaharaan yang sangat berharga bagi kaum muslimin -yaitu al-qudwah al-hasanah (keteladanan yang baik)-, di tengah kerusakan akhlaq yang melanda seluruh penjuru dunia saat ini.

Menjelaskan pengertian jujur, dan beberapa akhlak yang ditimbulkan oleh sifat jujur, juga menjelaskan bahwa jujur bisa diusakan dengan kebiasaan, ia bisa menimbulkan rasa tenang, sebaliknya dusta menyebabkan keraguan dan kebohongan terbesar adalah bohong dalam masalah agama.

Menjelaskan pentingnya sifat tawadhu’ (rendah diri), ancaman bagi orang-orang yang takabur (sombong), yaitu dengan menjelaskan ayat-ayat dan hadits-hadits shahih yang berkaitan dengan hal tersebut. Juga menjelaskan bahwa orang yang tawadhu, Allah mengangkat derajatnya dan manusia mencintainya.

Menjelaskan pengertian sifat wara’ dan begitu pentingnya sifat tersebut bagi seorang muslim, mengutip penjelasan para ulama salaf tentang sifat wara’dan menyebutkan tanda-tanda sifat wara’. Juga menggambarkan bahwa terjatuhnya seseorang dalam hal larangan berawal dari tidak adanya sifat wara’ terhadap perkara-perkara yang makruh dan mubah. Juga menjelaskan buah dari sifat wara’.

Menjelaskan Apabila seorang mukmin tidak memberikan manfaat, berarti kebaikannya tidak menjalar kepada orang lain. Barangsiapa yang bisa memberi manfaat kepada saudaranya maka hendaklah ia melakukannya. Memanfaatkan semua kesempatan untuk menyampaikan kebaikan terutama kepada karib kerabat. Manfaat yang paling tinggi adalah jihad dan yang terendah adalah ’uzlah.

Menjelaskan pentingnya sifat qana’ah dan ’iffah dalam kehidupan dunia, dan tercelanya sifat rakus dan tamak. Juga menjelaskan bahwa sesungguhnya sifat qana’ah dan iffah bisa diperoleh dengan usaha yang sungguh-sungguh disertai taufiq dari Allah , dan ia adalah gambaran pengungkapan rasa syukur dan ridha yang tertinggi.

Silaturahmi, Keutamaan dan Anjuran Pelaksanaannya Menjelaskan akan maksud, tujuan dan manfaat dari silaturahmi, juga penyebab kenapa sampai ia dianjurkan, serta keutamaannya. Kemudian dijelaskan pula tentang hakekat yang sebenarnya dan apa yang akan didapat oleh dia yang memutuskan ikatan tali silaturahmi.

Kebersihan jiwa memberikan ketenangan di dunia dan keberuntungan di akherat serta merupakan salah satu sebab masuk ke dalam surga. Oleh jarena itu penting sekali bagi kita untuk selalu menjaga dan memperhatikan kesucian hati kita.